Yheni Dwiningsih, Rebecca Christiana dan Martanto Martosupono Program Pasca Sarjana Magister Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, Jawa Tengah 50711 Email : yheni_dwiningsih@yahoo.co.id
Abstrak
Maraknya kenaikan harga bahan pangan di Indonesia belakangan ini membuat masyarakat harus jeli dalam mensubstitusi menu makanan sehari-hari demi memenuhi 4 sehat 5 sempurna. Di antara sedemikian banyak bahan pangan yang mengalami subsitusi, telur merupakan sumber protein hewani yang tidak dapat disubsitusi. Meski banyak sumber protein hewani lainnya seperti ikan, daging, susu, mentega dan keju, tidak ada yang memiliki kandungan karotenoid lutein dan zeaxanthin seperti pada kuning telur. Lutein dan zeaxanthin merupakan karotenoid yang terdapat pada retina mata manusia. Keduanya berperan sebagai filter cahaya biru UV yang berbahaya bagi mata dan antioksidan. Konsumsi yang cukup dapat menghindarkan dari penyakit mata seperti katarak dan degenerasi makular retina yang berujung pada kebutaan. Kuning telur merupakan matriks yang tersusun oleh sejumlah lipid dan steroid yang dapat dicerna tubuh yaitu kolesterol, trigliserida dan fosfolipid. Konsumsi kuning telur sering dihindari oleh sebagian orang karena takut akan berakibat pada meningkatnya kolesterol. Namun penelitian terbaru tidak menemukan hubungan antara konsumsi sebutir telur per hari dengan meningkatnya kolesterol dan trigliserida. Matriks tersebut justru membuat kandungan lutein dan zeaxanthin pada kuning telur memiliki kemampuan biologis (bioavaiability) yang lebih tinggi daripada sumber lutein dan zeaxanthin lain, seperti bayam.
Keywords : telur, lutein, zeaxanthin, katarak, degenerasi makular retina, kolesterol
Tinggalkan Balasan